Jumat, 02 Maret 2018

Cerita Dewasa Selingkuh Dengan Teman Suamiku

Cerita Dewasa Selingkuh Dengan Teman Suamiku - Disinilah awal cerita dewasa Dewi yang sedang meletakkan bayinya di atas ranjang, karena wajah lelahnya dia rebahan di atas sofa ruang tamu suaminya Dewi yang bernama Yadi berbicara katanya nanti ada temanku yang mau datang kesini dan rencanya dia mau menginap.  Jadi pekerjaan Dewi selain menjaga bayi dia harus mempersiapkan kamar untuk sahabat suaminya bernama Jepri.

 Cerita Dewasa Selingkuh Dengan Teman Suamiku

Cerita Dewasa Selingkuh - Jepri adalah sahabat lama suaminya saat kuliah dulu. Dia cukup akrab dengan mereka. Dewi sudah cukup mengenal Jepri, lebih dari cukup untuk menyadari bahwa hatinya selalu berdesir bila bertatapan mata dengannya.

Sebuah perasaan yang tumbuh semakin besar yang tak seharusnya ada dalam hatinya yang sudah terikat janji dengan Yadi waktu itu. Dan perasaan itu tetap hidup di dasar hatinya hingga mereka berpisah, Dewi  akhirnya menikah dengan Yadi dan sekarang mereka mempunyai seorang bayi pria.

Ada sedikit pertentangan yang berkecamuk dalam hatinya.

Di satu sisi meskipun dia dan suaminya saling menjunjung tinggi kepercayaan dan berpikiran terbuka, tapi dia tetap merasa sebagai seorang istri yang wajib menjaga kesucian perkawinan mereka dan kesetiaannya pada sang suami.

Tapi di sisi lain Dewi tak bisa pungkiri bahwa ada rasa yang lain tumbuh di hatinya terhadap Jepri hingga saat ini. Seorang pria menarik berumur sekitar tiga puluhan, berpenampilan rapi, dan matanya yang tajam selalu membuat jantungnya berdebar kencang saat bertemu mata. Sosoknya yang tinggi tegap membuatnya sangat menawan.

Dewi seorang wanita ayu yang bisa dikatakan sedikit pemalu dan selalu berpegang teguh pada sebuah ikatan. Dan dia tak kehilangan bentuk asli tubuhnya setelah melahirkan. Mungil, payudara yang jadi sedikit lebih besar karena menyusui dan sepasang pantat yang menggoda.

Rambutnya lurus panjang dengan mata indah yang dapat melumerkan kokohnya batu karang. Semua yang ada pada dirinya membuat dia mempunyai daya tarik seksual terhadap lawan jenisnya meskipun dia tak pernah menunjukkannya.

Ah… seandainya saja dia mengaenal Jepri jauh sebelum suaminya datang dalam kehidupannya!

Dewi pejamkan matanya mencoba meredam pergolakan dalam hatinya dan hati kecilnya menuntun tangannya bergerak ke bawah tubuhnya.

Vaginanya terasa bergetar akibat membayangkannya dan saat dia menyentuh dirinya sendiri yang masih terhalang celana jeansnya, sebuah ombak kenikmatan menerpa tubuhnya. Jemarinya yang lentik bergerak cepat melepas kancing celananya lalu menurunkan resleitingnya.

Tangannya menyelinap di balik celana dalam katunnya yang berwarna putih, melewati rambut kemaluannya hingga sampai pada gundukan daging hangatnya. Nafasnya terasa terhenti sejenak saat jarinya menyentuh kelentitnya yang sudah basah, membuat sekujur tubuhnya merasakan sensasi yang sangat kuat.

Dia terdiam beberapa waktu. Yadi pulang 2 jam lagi, dan Jepri juga datang kira-kira dalam waktu yang sama. Kenapa tidak? Dia tak bisa mencegah dorongan hati kecilnya.

Toh dia tak menghianati suaminya secara lahiriah, hanya sekedar untuk memuaskan dirinya sendiri dan 2 jam lebih dari cukup, sisi lain hatinya mencoba beralasan membenarkan kobaran gairahnya yang semakin membesar dalam dadanya.

– Dewi menurunkan celana jeansnya dan mengeluarkan kakinya satu persatu dari himpitan kain celana jeansnya. Melepaskan celana dalamnya juga, lalu dia kembali rebah di atas sofa. Dari pinggang ke bawah telanjang, kakinya terbuka.

Pejamkan matanya lagi dan tangannya kembali bergerak ke bawah, menuju ke pangkal pahanya, membuat dirinya merasa se nyaman yang dia inginkan.

Dia nikmati waktunya, menikmati setiap detiknya. Dia membayangkan Jepri sedang memuaskannya, deru nafasnya semakin cepat. Dewi tak pernah berselingkuh selama ini, membayangkan dengan pria lain selain Yadi saja belum pernah, semua fantasinya hanya berisikan suaminya. Tapi sekarang ada sesuatu dari pria ini yang menyeretnya ke dalam fantasi barunya.

Sama Teman Sahabat Suamiku Sendiri

“Ups! Maaf!” terdengar sebuah suara. Matanya langsung terbuka, dan dia tercekat. Dia melihat bayangan seorang pria menghilang di sudut ruangan. Dia baru sadar kalau dia sudah melakukan masturbasi selama lebih dari 10 menit, dan dia benar-benar tenggelam dalam alam imajinasinya hingga tak menyadari ada seseorang yang masuk ke dalam rumah.

Dan dia sadar kalau bayangan pria itu adalah Jepri, dengan terburu-buru dia mengambil pakaiannya dan segera memakainya lagi.

“Maafkan aku Dewi,” kata Jepri, “Nggak ada yang menjawab ketukanku dan pintunya terbuka.” dia berada di sudut ruangan jauh dari pandangan, tapi dia sudah melihat banyak! Pemandangan yang disaksikannya saat dia memasuki ruangan ini membakar pikirannya.

Istri sahabatnya berbaring dengan kaki terpentang lebar di atas sofa itu, tangannya bergerak berputar pada kelentitnya. Pahanya yang lembut dan kencang tebuka lebar, rambut kemaluannya yang hitam mengelilingi bibir vaginanya. Penisnya mengeras dengan cepat dalam celana jeansnya.

“Nggak apa-apa,” jawab Dewi dari ruang keluarga,

“Kamu boleh masuk sekarang.” dia sudah berpakaian lengkap sekarang, dan dia berbaring di atas sofa, menyembunyikan wajahnya dalam telapak tangannya.

“Aku sangat malu.” katanya kemudian.

“Ah, kita semua pernah melakukannya, Dewi!” jawab Jepri.

Dia berdiri tepat di samping Dewi, seperti ingin agar Dewi dapat melihat seberapa A?a,?EskerasnyaA?a,?a”? dia.

Dia tak dapat mencegahnya, wanita ini sangat menggoda. Dia merasa kalau dia ingin agar wanita ini bergerak padanya!!!

“Tetap saja memalukan!” katanya, menyingkirkan tangannya dari wajahnya. Vaginanya berdenyut sangat hebat, dia hampir saja mendapatkan orgasme tadi! Sebuah desiran yang lain terasa saat dia melihat tonjolan menggelembung pada bagian depan celana Jepri.

Dengan cepat dia memalingkan wajahnya, tapi masih saja pria ini memergokinya. Sekarang Jepri menjadi lebih terbakar lagi, ini lebih dari cukup.

“Nggak ada yang harus kamu permalukan, setidaknya itu pendapatku setelah apa yang sudah aku lihat tadi!” katanya tenang. Dewi menatapnya penuh dengan tanda tanya.

“Aku jadi benar-benar terangsang melihatmu seperti itu,” dia menjelaskan, “Sebuah perasaan yang belum pernah ku alami sebelumnya.” kata-katanya, adalah kenyataan bahwa dia sangat menginginkannya, membuat Dewi semakin basah.

Dia menyadari betapa istri sahabatnya ini A?a,?EstertarikA?a,?a”? akan perkataannya tersebut dan Jepri memutuskan untuk lebih menekannya lagi.

“Lihat akibatnya padaku!” katanya, tangannya bergerak mengelus tonjolan pada bagian depan celananya. Ini masih dalam batas yang bisa dikatakan A?a,?EswajarA?a,?a”?, belum ada batas yang dilanggar.

Saat Jepri melihat A?a,?EsnodaA?a,?a”? basahnya di atas permukaan sofa itu dan mata Dewi yang tak berpaling dari seputar pinggangnya, Jepri memutuskan akan melanggar batas tersebut.

Dewi hanya melihat dengan diam saat sahabat suaminya ini membuka kancing dan menurunkan resleiting celananya. Dewi tak bisa mengingkari bahwa dia menjadi lebih terangsang, dan dia tak menemukan kata yang tepat untuk mencegah pria ini.

Dan saat dia menyaksikan pria di depannya ini memasukkan tangannya dalam celana dalamnya sendiri, vaginanya terasa semakin basah. Jepri mengeluarkan penis kedua dalam hidup Dewi yang dilihatnya secara nyata, disamping penis para bintang film porno yang pernah dilihatnya bersama suaminya dulu.

Nafas Dewi tercekat, matanya terkunci memandangi penis dihadapannya. Dia belum melihat keseluruhannya, dan ini benar-benar sangat berbeda dengan milik suaminya. Tapi ternyata A?a,?EsperbedaanA?a,?a”? itulah yang semakin membakar nafsunya semakin lapar.

“Suka apa yang kamu lihat?” tanyanya pelan. Dewi mengangguk, memberanikan diri memandang ke atas pada mata Jepri sebelum melihat kembali pada penisnya yang keras. Jepri mengumpat betapa beruntungnya sahabatnya. Dia ucapkan sebuah kata.

“Sentuhlah!”

Ragu-ragu, dengan hati berdebar kencang, Dewi pelan-pelan menyentuh dengan tangannya yang kecil dan melingkari penis pria di depannya ini dengan jarinya. Penis pertama yang dia pegang dengan tangannya, selain milik suaminya, dalam enam tahun belakangan.

Perasaan dan emosi yang bergolak di dadanya terasa menegangkan, dan dia inginkan lebih lagi. Jepri melihat penisnya dalam genggaman tangan istri sahabatnya yang kecil, dan dia hanya melihat saat Dewi pelan-pelan mulai mengocokkan tangannya.

Terasa sangat panas dan keras dalam genggaman tangannya, dan Dewi tak dapat hentikan tangannya membelai kulitnya yang lembut dan berurat besar itu. Jepri bergerak mendekat dan membuat batang penisnya menjadi hanya beberapa inchi saja dari wajah Dewi.

Jepri menyentuh tubuh Dewi, tangannya meremas pahanya yang masih terbungkus celana jeans. Tanpa sadar Dewi membuka kakinya sendiri melebar untuknya, dan tangan Jepri bergerak semakin dalam ke celah paha Dewi.

Terasa desiran kuat keluar dari vaginanya saat tangan Jepri mulai mengelusi dari luar celana jeansnya, Dewi menggelinjang dan meremas penisnya semakin kencang.

Dengan tangannya yang masih bebas, dipegangnya belakang kepala Dewi dan mendorongnya semakin mendekat. Dewi tak berusaha berontak. Matanya masih terpaku pada penis Jepri, dia menunduk ke depan dan dengan lembut mencium ujung kepalanya.

Lidahnya terjulur keluar dan Dewi kemudian mulai menjilat dari pangkal hingga ujung penis barunya tersebut.

Sekarang giliran Jepri, tangannya bergerak melucuti pakaian Dewi. Dewi yang sedang asik dengan batang keras dalam genggaman tangannya tak menghiraukan apa yang dilakukan Jepri. Diciumnya kepala penis Jepri, menggodanya seperti yang disukai suaminya (hanya itulah seputar referensi yang dimilikinya).

Tangan Jepri menyelinap dalam celana dalam Dewi, tangannya meluncur melewati rambut kemaluannya. Dewi melenguh pelan saat tangan Jepri menyentuh kelentitnya. Dia membuka lebar mulutnya dan memasukkan mainan barunya tersebut ke dalam mulutnya, lidahnya berputar pelan melingkari kepala penis dalam mulutnya.

Jepri mengerang, merasakan kehangatan yang membungkus kejantanannya. Dia menatapnya dan melihat batang penisnya menghilang dalam mulut Dewi, bibirnya mencengkeram erat di sekelilingnya dan matanya terpejam rapat.


 Agen BandarQ

Jepri menjalankan jarinya pada kelentit Dewi, menggoda tombol kecilnya, mulut Dewi tak bisa bebas mengerang saat tersumpal batang penis Jepri. Dorongan gairah yang hebat membuat Dewi semakin bernafsu mengulum naik turun batang penis Jepri. Pinggulnya dengan reflek bergerak memutar merespon tarian jari Jepri pada kelentit sensitifnya.

Jari Jepri mengeksplorasi lubang hangatnya Dewi, membuat lenguhannya semakin sering terdengar dalam bunyi yang aneh karena dia tak juga mau melepaskan mulutnya dari batang penis Jepri. Dewi tak lagi memikirkan apa yang dia perbuat, dia hanya mengikuti nalurinya.

Ini benar-benar lain dengan dia dalam keseharian, sesuatu yang akan membuat suaminya mati berdiri bila dia melihatnya saat ini. Semuanya meledak begitu saja.

Sesuatu yang dimiliki pria ini yang membuka pintu dari sisi lain dirinya dan Jepri sangat menikmati perbuatannya. Masing-masing masih tetap asik dengan kemaluan pasangannya. Dan Dewi menginginkan lebih dari ini. Mereka berdua menginginkan lebih dari sekedar begini.

Dewi menelan seluruh batang penis Jepri, menahannya di dalam mulutnya untuk memenuhi kehausan gairahnya sendiri. Hidungnya sampai menyentuh rambut kemaluan Jepri, ujung kepala penisnya menyentuh langit-langit tenggorokannya, hampir membuatnya tersedak.

Jepri mengeluarkan tangannya dari balik celana dalam Dewi yang membuatnya sedikit kecewa, ada sesuatu yang terasa hilang. Diraihnya tepian celana jeans Dewi dan dengan cepat Dewi mengangkat sedikit pantatnya dari atas sofa, yang mau tak mau membuatnya melepaskan batang penis itu dari mulutnya, dan mempermudah sahabat suaminya ini melepaskan celananya dari kakinya yang halus.

Nafasnya tercekat, dada terasa berat saat dia melihat Jepri menarik celana dalamnya. Dengan sedikit memaksa dia menurunkannya melewati kakinya dan Dewi menendangnya menjauh dari kakinya sendiri. Membantu Jepri menelanjangi tubuh bawahnya. Jepri sekarang berlutut di lantai dan menatap takjub pada segitiga menawan dari rambut kemaluan Dewi.

Dia menyentuh vagina Dewi dengan tangan kirinya, menjalankan jari tengahnya pada kelentitnya sambil tangan yang satunya menggenggam batang penisnya sendiri.

Dewi mendesah pelan, pinggulnya bergetar. Matanya terpejam rapat, dia sangat meresapi rasa yang diberikan selangkangannya. Jepri mengoleskan kepala penisnya pada pipi dan hidung Dewi. Saat sampai di mulutnya, Dewi membuka mulutnya segera dan Jepri langsung mendorong penisnya masuk.

Tangannya yang kecil menggenggam buah zakarnya dan Dewi membuka matanya perlahan saat dia mulai menggerakkan kepalanya naik turun pada batang penisnya.

Jepri semakin melesakkan jarinya ke dalam vagina Dewi, membuat Dewi memejamkan matanya lagi, mengerang. Vaginanya terasa sangat basah! Jarinya bergerak di seluruh rongga lubang itu, bergerak keluar masuk saat ibu jarinya mengerjai kelentit Dewi.

Kini, celana jeans dan celana dalam Jepri sudah jatuh merosot di atas lantai, Jepri menarik penisnya keluar dari mulut Dewi dan langsung menendang pakaian bawahnya menjauh.

Dia menunduk, tangannya bergerak ke bawah bongkahan pantat Dewi, mengangkatnya dari atas sofa agar bagian bawah tubuh istri sahabatnya ini lebih terekspose ke atas. Dewi meraih penisnya dan segera memasukkannya kembali ke dalam mulutnya. Jepri mendekatkan kepalanya pada daging nikmat Dewi.

Masih tetap menahan pantat Dewi ke atas, mulutnya mencium bibir vagina Dewi, mencicipi rasa dari istri sahabatnya untuk pertama kalinya. Mulut Dewi langsung mengerang merespon, sejenak menikmati sensasi yang diberikan Jepri sebelum kembali meneruskan A?a,?EspekerjaanA?a,?a”? mulutnya. Lidah Jepri melata pada dinding bagian dalam dari vagina Dewi, menjilati sari buah gairah yang dikeluarkannya.

Dewi merasa bibir Jepri menjepit tombol sensitifnya dan lidahnya bergerak pelan pada sasarannya. Erangan semakin tak terkendali lepas dari mulutnya akibat perlakuan Jepri kali ini. Batang penisnya terlepas keluar dari cengkeraman mulut Dewi. Jepri semakin menaikkan pantat Dewi, menekan vagina Dewi pada wajahnya dan lidahnya semakin bergerak menggila.

Jantung Dewi serasa mau meledak, nafasnya terasa berat… sangat dekat…

Jantungnya berhenti berdenyut, orgasmenya datang. Pinggulnya mengejat di wajah Jepri dengan liar. Dewi merasa jiwanya melayang entah kemana! Pria ini memberinya sebuah oral seks terhebat yang pernah didapatkan dalam hidupnya!

Akhirnya, Dewi kembali ke bumi. Jepri melepaskan pantatnya, mengangkat kepalanya dari selangkangan Dewi. Batang penisnya terasa sangat keras, dan nafasnya terdengar memburu tak beraturan.

Dewi pikir dia tak mungkin dapat menghentikan pria ini sekarang meskipun dia menginginkannya. Jepri naik ke atas sofa, menempatkan dirinya diantara paha Dewi, yang tetap Dewi biarkan terbentang lebar hanya untuknya.

Terlintas dalam pikirannya jika dia tetap meneruskan ini terjadi, milik Jepri adalah penis kedua yang akan memasuki tubuhnya dalam hidupnya.

Sedikit gelembung rasa bersalah melayang dalam benaknya. Yang dengan cepat meletus menguap saat ujung kepala penis Jepri menyentuh bibir vaginanya, membuat sekujur tubuhnya seakan tersengat aliran listrik.

Dengan perlahan Jepri memasukkan penisnya menembus ke dalam tubuh Dewi. Pada pertengahan perjalanannya dia menghentikan sejenak gerakannya, menikmati gigitan bibir vagina Dewi pada batang penisnya dan tiba-tiba dia menghentakkan kedalam dengan satu tusukan.

Dinding vaginanya terbuka menyambutnya, dan pelan-pelan Dewi dapat merasakan dirinya menerima sesuatu yang lain memasuki tubuhnya kini. Tubuhnya merinding, perasaan menakjubkan ini merenggut nalarnya.

Jepri mengeluarkan separuh dari batang penisnya dan menghujamkannya kembali seluruhnya ke dalam vagina Dewi.

Erangan keduanya terdengar saling bersahutan dan Jepri menahan penisnya sejenak di dalam vagina Dewi, meresapi sensasinya. Manahan berat tubuhnya dengan kedua lengannya, dia menatap ke bawah pada istri sahabatnya ini sambil menggerakkan penisnya keluar masuk dalam vagina Dewi dengan gerakan lambat.

Dewi pejamkan matanya, mendesah lirih saat dia rasakan kejantanan Jepri keluar masuk dalam tubuhnya. Jepri melihat batang penisnya menghilang lalu muncul kembali dalam daging hangat basah milik Dewi lagi dan lagi, dan gerakannya perlahan semakin cepat.

Nafas keduanya semakin berat, Jepri bergerak semakin cepat, Dewi menggelinjang, mengerang, kakinya terangkat keatas.

Kedua kakinya akhirnya jatuh dibelakang pantat Jepri yang mengayun keluar masuk. Tubuh Jepri menindih tubuh kecil wanita di bawahnya saat dia mengocok vaginanya semakin keras. Dia menciumi leher Dewi, dan menghisap lubang telinganya dengan mulutnya, erangan keduanya terdengar mengiringi setiap gerakan tubuh mereka.

Lengan Dewi melingkari tubuh Jepri, kukunya tertancap pada punggung Jepri saat kakinya terayun-ayun oleh gerakan pantat Jepri. Mulut Dewi menyusuri leher Jepri, mencari bibirnya. Saat bibir mereka bertemu, mereka berciuman untuk pertama kalinya.

Lidah Dewi merangsak masuk ke dalam mulut Jepri mengiringi batang penisnya yang menggenjot tubuhnya berulang-ulang. Bibir keduanya saling melumat, saling mengerang dalam mulut masing-masing di atas sofa di ruang tengah itu. Sofa itu sedikit berderit akibat gerakan Jepri yang bertambah liar.

Dewi dapat merasakan orgasmenya mulai tumbuh, dan dia menghentikan ciumannya, tak mampu menahan erangannya lagi. Mulut mungilnya mengeluarkan erangan yang sangat keras dan semakin keras saat penis keras Jepri semakin melebarkan vaginanya dan Jepri memasukinya bertambah dalam.

Seorang pria baru! Dewi tak pernah melakukannya dengan pria lain selain Yadi sebelumnya dan pria baru ini melakukannya dengan sangat hebat! Semuanya terasa bergerak cepat. Orgasmenya meledak, Dewi mencoba menahan erangannya dengan menggigit bibir bawahnya.

Dinding-dinding vaginanya berkontraksi mencengkeram batang penis pria baru ini dengan kuat, dan Dewi menghentakkan pinggulnya keatas berlawanan dengan gerakan Jepri di atas tubuhnya, berusaha agar batang penis Jepri tenggelam semakin dalam pada tubuhnya saat ombak orgasme mengambil alih kesadarannya.

Jepri memandangi Dewi saat dia dilanda orgasme, masih tetap mengocok penisnya dengan kecepatan yang dia mampu. Dia tak menyangka wanita pemalu dan pendiam ini akan begitu mudah ditaklukannya! Dia merasakan miliknya juga segera tiba, gerakannya semakin dipercepat.
Dalam beberapa tusukan kemudian, dan lalu meledaklah. Sejenak setelah orgasme Dewi mereda, orgasme Jepri datang.

Tusukan terakhirnya membuat penisnya terkubur semakin jauh dalam vagina Dewi . Dia menggeram, penisnya berdenyut hebat. Semburan demi semburan yang kuat keluar dari ujung penisnya mendarat dalam rahim Dewi seakan tanpa jeda.

Dewi menggoyangkan pantatnya naik ke atas, memeras semua sperma dari penis Jepri. Jepri tak bisa menahan tubuhnya lebih lama, dia jatuh menindih tubuh Dewi di bawahnya, mencoba bernafas dengan susah payah.

Tangan Dewi membelai punggung Jepri saat sperma terakhirnya keluar dari penisnya menyirami vaginanya. Keduanya masih berusaha untuk mengatur nafas.

Kedua bibir mereka merapat, berciuman dengan lembut. Lidahnya menggelitik rongga mulut Dewi dan ciuman mereka berubah menjadi liar saat penis Jepri mulai mengecil dalam vagina Dewi. Tangan dan paha Dewi mencengkeramnya erat, menahannya agar tetap berada dalam tubuhnya.

Dia mendapatkan pengalaman lain dengan pria ini. Pria kedua yang bercinta dengannya dalam 29 tahun usianya. Akhirnya mereka hentikan ciumannya. Jepri mengeluarkan penisnya yang setengah ereksi dari vagina Dewi.

Keduanya mengenakan pakaiannya masing-masing tanpa saling berkata-kata. Dewi terlalu malu untuk mengucapkan sesuatu dan Jepri tak tahu harus berkata apa.

Yadi pulang 30 menit kemudian A?a,?aEs dia pulang lebih awal, tapi tak lebih awal (beruntunglah mereka). Ketiganya lalu makan malam, dan Dewi tak dapat menyingkirkan pikirannya dari bayangan Jepri sepanjang waktu itu.

Yadi dan Jepri kemudian sibuk dengan urusan pria yang tak begitu dimengerti oleh Dewi. Dan malam berikutnya, mereka berdua duduk di meja makan bersama Dewi. Para pria sedang bermain catur. Dewi menghabiskan sepanjang harinya mengasuh bayi mereka.

Kapanpun saat dia sedang sendiri, dia tak mampu hentikan dirinya memikirkan pengalamannya bersama Jepri kemarin. Dia merasa gairahnya menyala-nyala sepanjang hari itu, dan dia mempunyai beberapa menit untuk memuaskan dirinya dengan tangannya sendiri.

Saat menuangkan minuman pada suaminya dan Jepri malam itu, dia sangat bergairah, dan sangat basah. Setiap kali dia melirik Jepri, ada desiran halus pada vaginanya. Sekarang dia telah mencoba seorang pria lain, dan dia merasa ketagihan!

Jepri tak jauh beda. Dia bermasturbasi mebayangkan istri sahabatnya ini kemarin malam, sebelum tidur. Bayangan tubuh telanjangnya memenuhi benaknya sepanjang hari. Saat Yadi pergi ke kamar mandi, Jepri beringsut mendekati Dewi.

“Apa kamu menikmati waktu kita kemarin?” tanyanya berbisik.

“Ya.” Dewi tersenyum manis. Sifatnya yang malu-malu membuat birahi Jepri terbakar.

“Apa kamu menginginkannya sekarang?” dia bertanya memastikan. Penisnya sudak mengeras sekarang. Dewi terkejut dengan pertanyaannya yang sangat berani itu, malu-malu, lalu mengangguk.

Jepri memutuskan akan sedikit menggodanya. Membuat Dewi semakin menginginkannya agar kesempatan mendapatkannya lagi semakin terbuka lebar. Dia menurunkan resleiting celananya dan melepaskan kancingnya, tangannya masuk ke dalam pakaian dalamnya.

Dia mengeluarkan penisnya, yang sudah ereksi penuh. Nafas Dewi tercekat di tenggorokan, denyutan di vaginanya memberinya sebuah sensasi. Batang penis itu berada dalam tubuhnya kemarin. Dia menginginkannya lagi sekarang.

Mereka mendengar pintu kamar mandi terbuka dan Jepri segara memasukkan penisnya kembali ke dalam celananya. Yadi masuk ke dalam ruangan, tak mengira sahabatnya baru saja memperlihatkan penisnya yang ereksi pada istrinya.

Tak lama berselang, entah kenapa dewa kemujuran selalu berpihak pada mereka, Yadi lagi-lagi mau ke kamar mandi. Saat dia berdiri dan bergegas ke kamar mandi, vagina istrinya berdenyut membutuhkan penis Jepri.

Begitu Yadi menghilang dari pandangan keduanya, Jepri langsung bangkit dari kursinya. Mata Dewi berbinar terfokus pada tonjolan di celana Jepri saat mereka mendengar pintu kamar mandi ditutup.

Dia langsung menurunkan resleitingnya, dan mengeluarkan batang penisnya. Dengan cekatan Jepri mengocok penisnya sampai ereksi penuh, sangat dekat di wajah Dewi. Jepri berdiri dei depan Dewi, dan Dewi langsung berlutut di hadapan sahabat suaminya.

Kepala penisnya menyentuh kulit pipinya, dan perlahan bergerak ke mulutnya. Saat Jepri merasa bibir lembut Dewi menyentuh ujung kepala penisnya, dia merasa mulut itu membuka.

Segera saja kepala penis itu lenyap ke dalam mulut Dewi, dan Jepri melihat bibir itu bergerak membungkus seluruh batang penisnya.

Tangannya membelai rambut panjang Dewi dengan lembut, menahan kepalanya saat seluruh bagian batang penisnya lenyap dalam mulut Dewi.
Kepalanya segera bergerak maju mundur pada batang penis itu, suara basah dari hisapan mulutnya segera terdengar.

Kembali, mereka mendengar pintu kamar mandi dibuka, dan Jepri mengeluarkan penisnya dari mulut Dewi dengan cepat. Agak kesulitan dia memasukkan penisnya kembali dalam celananya dan segera duduk kembali di kursinya, menutupi perbuatan mereka. Yadi duduk dan memberi Dewi  ciuman kecil, tak tahu kalau istrinya baru saja mendapatkan sebuah batang penis yang lain dalam mulutnya.

Mereka kembali mendapatkan kesempatan sekali lagi di malam itu, dan mereka berusaha memanfaatkannya semaksimal mungkin.

Bayi mereka menangis di lantai atas, Yadi berinisiatif untuk pergi melihatnya. Dewi lebih dari senang mengijinkannya. Dia sangat menginginkan penis itu, tapi dia tak mampu berbuat apa-apa. Meskipun mendapatkannya di dalam mulutnya tak mampu meredakan gairahnya.

Mereka dapat mendengar bunyi langkah kaki Yadi yang menaiki tangga, dan Dewi langsung berdiri. Dia tak pernah se agresif ini! Tapi keA?a,?a”?hausannyaA?a,?a”? akan penis itu mampu merubah tabiatnya. Hanya sekedar untuk segera melihatnya lagi! Dia langsung berlutut di antara paha Jepri, dan Jepri segera membukanya untuknya…

Tangan mungilnya dengan cekatan melepaskan kancing dan resleitingnya, dan dia langsung membukanya dalam sekejap. Dewi meraih ke dalam celana dalam Jepri dan mengeluarkan penis kerasnya.

Vaginanya langsung basah hanya dengan memandangnya saja. Tangannya yang kecil mengocoknya, saat lidahnya menjilati dari pangkal batang penis Jepri hingga ke ujung.

Sekali lagi, dia kembali memasukkannya ke dalam mulutnya. Menghisapnya dengan rakus hingga mengeluarkan bunyi, tak menghiraukan resiko kepergok suaminya. Jepri mendengarkan dengan seksama gerakan dari lantai atas, memastikan Yadi tidak turun ke bawah.

Jepri menatapnya. Bibirnya membungkus batang penisnya dengan erat, kepala penisnya tampak bekilatan basah terkena lampu ruangan ini saat itu keluar dari mulutnya, mata Dewi terpejam menikmati. Dia ternyata begitu pintar memberikan blow job! Jepri sangat ingin menyetubuhi wanita ini, meskipun hanya sesaat.

Gairahnya sudah tak terbendung lagi, dan dia memegang pipi Dewi, batang penisnya keluar dari mulutnya. Jepri berdiri, penisnya mengacung tegang, dan Dewi berdiri bersamaan, memandangnya dengan api gairah yang sama.

Jepri menciumnya, lembut, melumat bibirnya. Dia menciumnya lagi, dan lidah mereka saling melilit. Lalu ciuman itu berakhir. Jepri memutar tubuh Dewi membelakanginya. Dewi merasakan tangan Jepri berada pada vaginanya, berusaha melepaskan kancing celananya.

“Jangan…” desahan lirih keluar dari mulutnya. Dia tak tahu kenapa kata itu keluar dari mulutnya saat dia ingin mengucapkan kata A?a,?EsyaA?a,?a”?. Celananya jatuh hingga lututnya, memperlihatkan pantatnya yang dibungkus dengan celana dalam katun berwarna putih.

Jepri merenggut kain itu dan langsung menyentakkannya ke bawah, membuat pantat Dewi terpampang bebas di hadapannya. Jepri masih dapat mendengar suara gerakan di lantai atas jadi dia tahu dia aman untuk beberapa saat, dia hanya perlu memasukkan penisnya ke dalam vaginanya, walaupun untuk se detik saja!

Nafas keduanya memburu, dan Dewi sedikit menundukkan tubuhnya ke depan, tangannya bertumpu pada meja makan, membuka lebar kakinya. Jepri jauh lebih tinggi darinya, penisnya berada jauh di atas bongkahan pantatnya.

Dia sedikit menekuk lututnya agar posisinya tepat. Dia semakin menekuk lututnya, sangat tidak nyaman, tapi dia sadar kalau dia terlalu tinggi untuk Dewi. Dia tahu dia akan merasa kesulitan dalam posisi ini, tapi hasratnya semakin mendesak agar terpenuhi segera.

Dia menggerakkan pinggulnya ke depan, ujung kepala penisnya menyentuh bibir vaginanya. Dewi sudah teramat basah! Dan itu semakin mengobarkan api gairah Jepri. Saat bibir vagina Dewi sedikit mencengkeram ujung kepala penisnya, Jepri tahu jalan masuknya sudah tepat.

Dia mendorong ke depan. Dewi menghisapnya masuk ke dalam, separuh dari penisnya masuk ke dalam dengan cepat.

Dewi mendesah, merasa Jepri memasukinya. Jepri mencengkeram pantat Dewi dan memaksa memasukkan penisnya semakin ke dalam. Batang penisnya sudah seluruhnya terkubur ke dalam cengkeraman hangatnya.

Jepri mulai menyetubuhinya dari belakang, menarik penisnya separuh sebelum mendorongnya masuk kembali, lagi dan lagi. Serasa berada di surga bagi mereka berdua. Jepri berada di dalam vaginanya hanya beberapa detik, tapi bagi keduanya itu sudah dapat meredakan gelora api gairah yang membakar.

Tiba-tiba Jepri mendengar gerakan dari lantai atas. Dewi tak menghiraukannya, dia sudah tenggelam jauh dalam perasaannya. Jepri mengeluarkan penisnya dari vagina Dewi. Sebenarnya Dewi ingin teriak melampiaskan kekesalannya, tapi segera dia sadar akan bahaya yang mengancam mereka berdua, segera saja dia menarik celana dan celana dalamnya sekaligus ke atas. Saat Yadi datang, mereka berdua sudah duduk kembali di kursinya masing-masing, gusar.

Jepri dan Dewi menghabiskan sisa malam itu dengan gairah yang tergantung. Saat malam itu berakhir, Jepri segera bergegas pergi ke kamarnya dan langsung mengeluarkan penisnya. Hanya dibutuhkan 3 menit saja baginya bermasturbasi dan legalah.

Tapi bagi Dewi, tidaklah semudah itu. Kamar tidurnya berada di lantai yang berlainan dengan kamar tamu yang dihuni Jepri, dan dia tak punya kesempatan untuk melakukan masturbasi. Bahkan Yadi tak mencoba untuk bercinta dengannya malam itu! Seperempat jam ke depan dilaluinya dengan resah. Dewi memberi beberapa menit lagi untuk suaminya sebelum dia tak mampu membendungnya lagi.

Dia turun dari tempat tidur, setelah memastikan suaminya sudah tertidur lelap. Dia mengendap-endap menuju ke kamar tamu. Malam itu dia hanya memakai kaos putih besar hingga lututnya dan celana dalam saja untuk menutupi tubuh mungilnya.

Dengan hati-hati dia membuka pintu kamar Jepri, menyelinap masuk, dan menutup perlahan pintu di belakangnya. Jepri sudah tertidur beberapa menit yang lalu. Dewi berdiri di samping tempat tidur, memandang pria yang tertidur itu, memutuskan bahwa dia akan melakukannya. Ini tak seperti dirinya! Dia tak pernah seagresif ini! Dia tak pernah berinisiatif! Tapi sekarang, terjadi perubahan besar.

Ditariknya selimut yang menutupi tubuh Jepri, Jepri tergolek tidur di atas kasur hanya memakai celana dalamnya. Dewi mencengkeram bagian pinggirnya dan dengan cepat menariknya turun hingga lututnya, membebaskan penis Jepri yang masih lemas. Dengan memandangnya Dewi merasakan desiran halus pada vaginanya. Dia tak percaya Jepri tak terbangunkan oleh perbuatannya tadi! Yah, baiklah, dia tahu bagaimana cara membangunkannya.

Dewi duduk di samping Jepri, dengan perlahan membuka kaki Jepri ke samping. Tangan mungilnya meraih penis Jepri yang masih lemas menuju ke mulutnya. Rambut panjangnya jatuh tergerai di sekitar pangkal paha Jepri. Jepri setengah bangun, merasa nyaman. Penisnya membesar dalam mulut Dewi, dan sebelum ereksi penuh, dia akhirnya benar-benar terjaga. Tak membutuhkan waktu lama baginya untuk mengetahui apa yang sedang terjadi A?a,?aEs istri sahabatnya sedang menghisap penisnya!

Dia mendesah, tangannya meraih ke bawah dan mengelus rambut panjang Dewi saat dengan pasti penisnya semakin mengeras dalam mulut Dewi. Merasakan penisnya yang semakin membesar dalam mulutnya membuat celana dalam Dewi basah, dan dia mulai menggerakkan kepalanya naik turun. Dia menghisap dengan berisik, lidahnya menjalar naik turun seperti seorang professional.

Jepri dapat mendengar bunyi yang dikeluarkan mulut Dewi saat menghisap penisnya, dan dia dapat melihat bayangan tubuh Dewi yang diterangi cahaya bulan yang masuk ke dalam kamarnya yang gelap. Dewi sedang memberinya blow job yang hebat. Untunglah dia bermasturbasi sebelum tidur tadi, kalau tidak pasti dia tak akan dapat bertahan lama.

Dewi tak mampu menahannya lagi. Dia ingin vaginanya segera diisi. Dia sangat terangsang, dia sangat membutuhkan penis itu dalam vaginanya seharian tadi. Dikeluarkannya penis Jepri dari dalam mulutnya, dan berdiri dengan bertumpukan lututnya di atas tempat tidur itu.

Tangannya menarik bagian bawah kaosnya ke atas dan menyelipkan kedua ibu jarinya di kedua sisi celana dalamnya dan mulai menurunkannya.

Diangkatnya salah satu kakinya untuk melepaskan celana dalam itu dari kakinya. Kaki yang satunya lagi dan kemudian merangkak naik ke atas kasur setelah menjatuhkan celana dalamnya ke atas lantai. Nafasnya sesak, menyadari apa yang menantinya.

Diarahkannya batang penis Jepri ke atas dengan tangannya yang kecil dan bergerak ke atas Jepri, memposisikan vaginanya di atasnya. Jepri dapat merasakan bibir vagina Dewi yang basah menyentuh ujung kepala penisnya saat Dewi mulai menurunkan pinggulnya.

Daging dari bibir vaginanya yang basah membuka dan kepala penis Jepri menyelinap masuk. Dewi mengerang lirih, tubuhnya yang disangga oleh kedua lengannya jadi agak maju ke depan. Dewi semakin menekan ke bawah, membuat keseluruhan batang penis Jepri akhirnya tenggelam ke dalamnya.

Erangan Dewi semakin terdengar keras. Dia merasa sangat penuh! Jepri benar-benar membukanya lebar! Dewi semakin menekan pinggulnya ke bawah dan dia mulai menciumi leher Jepri, berusaha menahan Jepri di dalam tubuhnya.

Bibir mereka bertemu dan saling melumat dengan bernafsu. Lidah Dewi menerobos masuk ke dalam mulut Jepri, menjalar di dalam rongga mulutnya saat dia tetap menahan batang penis Jepri agar berada di dalam vaginanya.

Jepri membalas lilitan lidah Dewi, tangannya bergerak masuk ke balik kaos yang dipakai Dewi, bergerak ke bawah tubuhnya hingga akhirnya tangan itu mencengkeram bongkahan pantat Dewi. Tangannya mengangkat pantat Dewi ke atas, membuat tubuhnya naik turun di atasnya A?a,?aEs Dewi tetap tak membiarkan batang penis Jepri teangkat terlalu jauh dari vaginanya!

Tak menghiraukan keberadaan Yadi yang masih terlelap tidur di kamarnya, mereka berdua berkonsentrasi terhadap satu sama lainnya. Tangan Jepri naik ke punggung Dewi, menarik kaos yang dipakai Dewi bersamanya.

Ciuman mereka merenggang, Dewi mengangkat tubuhnya, tangannya mengangkat ke atas saat Jepri melepaskan kaosnya lepas dari tubuhnya. Payudaranya terbebas. Jepri melihatnya untuk pertama kalinya. Di dalam keremangan cahaya, Jepri masih dapat menangkap keindahannya. Payudaranya yang tak begitu besar dengan putting susu yang keras menantang, dan dia menggoyangkannya dihadapan Jepri, menggodanya.Cerpen Sex

Jepri mengangkat tubuhnya, tangannya yang besar menahan punggung Dewi saat dia menghisap putingnya ke dalam mulutnya. Dewi menggelinjang kegelian saat lidahnya bergerak melingkari sebelah payudaranya sebelum mencium yang satunya lagi.

Pada waktu yang bersamaan Jepri mengangkat pantatnya, masih berusaha agar tetap tenggelam dalam vaginanya, tapi bergerak keluar masuk dengan pelan. Tangannya meremas payudara Dewi yang bebas, sedangkan mulutnya terus merangsang payudara yang satunya dengan mulutnya.
Dewi memandang Jepri yang merangsang payudaranya, tangannya membelai rambut Jepri dengan lembut. Dewi merasa penis Jepri bergerak keluar sedikit tapi tak lama kemudian masuk kembali ke dalam vaginanya. Dia merasa sangat nyaman, sangat berbeda di dalam tubuhnya. Dia mulai menggoyang, mengimbangi kocokan Jepri yang mulai bertambah cepat.

Jepri melepaskan mulut dan tangannya dari payudara Dewi dan rebah kembali ke atas kasur. Dewi mulai mengangkat pinggulnya naik ke atas hingga batang penis Jepri nyaris terlepas ke luar seluruhnya sebelum menghentakkan pinggulnya ke bawah lagi.

Tangan Jepri kembali pada pantat Dewi, meremasnya sambil memandangi wanita yang telah menikah ini menggoyang tubuhnya tanpa henti. Dengan tanpa bisa dibendung lagi erangan demi erangan semakin sering terdengar keluar dari mulut Dewi.

Orgasme yang sangat dinantikannya seharian ini mulai terbangun dalam tubuhnya. Dengan meremas pantatnya erat, Jepri menggerakkan tubuh Dewi naik turun semakin keras dan keras. Hentakan tubuh mereka saling bertemu. Nafas Dewi semakin berat, Penis Jepri menyentak dalam tubuhnya berulang kali.

Dengan cepat orgasmenya semakin mendekat. Dewi mempercepat kocokannya pada penis Jepri, menghentakkan bertambah cepat seiring orgasmenya yang mendesak keluar. Dewi tak mampu membendungnya lebih lama lagi, pandangannya mulai menjadi gelap.

Jantungnya berdegup semakin kencang, otot vaginanya berkontraksi, seluruh sendi tubuhnya bergetar saat dia keluar dengan hebatnya. Mulutnya memekik melepaskan himpitan yang menyumbat aliran nafasnya.

Melihat pemandangan itu gairah Jepri semakin memuncak, dia tak memberi kesempatan pada Dewi untuk menikmati sensasi orgasmenya. Diangkatnya tubuh mungil wanita itu, dan membaringkan di sampingnya. Dia bergerak ke atas tubuh Dewi dan Dewi membuka pahanya melebar menyambutnya secara refleks.

Jepri memandangi kepala penisnya yang menekan bibir vagina Dewi. Dengan pelan dia mulai masuk, dan mendorongnya masuk ke dalam lubang hangatnya. Dewi mengangkat kakinya ke udara, membukanya lebar lebar untuknya.

Jepri menahan berat tubuhnya dengan kedua lengannya. Jepri memberinya satu dorngan yang kuat. Dewi memekik, ombak kenikmatan menggulungnya saat batang keras itu memasuki tubuhnya. Jepri mulai menyetubuhinya tanpa ampun, Dewi telah sangat membakar gairahnya. Jepri mengocokkan penisnya keluar masuk dalam vagina istri sahabatnya yang berada di bawah tubuhnya dengan cepat, kedua kaki Dewi terayun-ayun di atas pantatnya yang menghentak.

Tempat tidur sampai bergoyang karena hentakan Jepri. Dewi menggigit bibirnya untuk meredam erangannya yang semakin bertambah keras.

Jepri mulai kehilangan kontrol. Penisnya keluar masuk dalam vagina Dewi sebelum akhirnya, dia menarik keluar batang penisnya dengan bunyi yang sangat basah.

Jepri mengerang, batang penisnya berdenyut hebat dalam genggaman tangannya. Sebuah tembakan yang kuat dari cairan kental putih keluar dari ujung kepala penisnya dan menghantam perut Dewi, beberapa darinya bahkan sampai di payudaranya.

Dewi menarik nafas, dadanya terasa sesak saat dia melihat tembakan demi tembakan sperma yang kuat keluar dari penis Jepri, dan mendarat di atas perutnya. Terasa sangat panas pada kulit perutnya, tapi semakin membakar gairahnya menyadari bahwa itu bukan semburan sperma suaminya, tapi dari seorang pria lain.

Akhirnya, sperma terakhir menetes dari penis Jepri, menetes ke atas rambut kemaluan Dewi yang terbaring di depannya dengan kaki terpentang lebar. Dengan mata yang terpejam, Dewi tersenyum puas.

“Aku membutuhkannya” bisiknya. Mereka terdiam beberapa saat meredakan nafas yang memburu sebelum akhirnya mulai membersihkan tubuh basah mereka. Jepri mencium dengan lembut bibir Dewi yang tersenyum.

Dewi memakai kaosnya dan menggenggam celana dalamnya dalam tangan, melangkah keluar dari kamar itu dengan perasaan yang sangat lega.

Jepri bangun di keesokan harinya. Peristiwa semalam langsung menyergap benaknya, penisnya mulai mengeras. Dikeluarkannya batang penisnya dan perlahan mulai mengocoknya.
Dia merasa sangat senang saat mendengar ada seseorang yang sedang mandi. Dimasukkannya penisnya kembali kedalam celana dalamnya, bergegas memakai celana jeansnya dan bergegas keluar kamar dengan bersemangat, turun ke lantai bawah.

Dia berharap yang sedang mandi adalah Yadi dan Dewi ada di lantai bawah. Dia mendengar seseorang sedang membuat kopi di dapur. Dia segera ke sana dan ternyata.

Dewi masih dengan pakaian yang dikenakannya malam tadi, sebuah kaos besar hingga lutut, dan sebuah celana dalam saja di baliknya. Dia menoleh saat mendengar ada yang mendekat, dan langsung tersenyum saat mengetahui siapa yang datang. Terasa ada desiran halus di vaginanya saat memandang Jepri.

Dewi terkejut saat tangan Jepri melingkar di pinggangnya memeluknya erat dan mencium bibirnya. Lalu Dewi sadar ada seseorang yang sedang mandi di lantai atas dan Yadi lah yang sedang berada di kamar mandi itu. Bibirnya membalas lumatan Jepri dengan menggebu saat tangan Jepri menyusup ke dalam kaosnya untuk menyentuh payudaranya.

Dewi melenguh di dalam mulut Jepri yang memeluknya merapat ke tubuhnya. Desiran gairah memercik dari payudaranya langsung menuju ke vaginanya, membuatnya basah. Wanita mungil itu tak berdaya dalam dekapan Jepri, tangan Dewi melingkari leher Jepri.

Mereka berciuman dengan penuh gairah, lidah saling bertaut, perlahan Jepri mendorong tubuh Dewi merapat ke dinding. Tangannya meremas bongkahan pantat Dewi di balik kaosnya. Dan Dewi sangat merasakan tonjolan pada bagian depan celana jeans Jepri yang menekan perutnya.

Ciuman Dewi turun ke leher Jepri, lidahnya melata menuju putting Jepri. Dewi membiarkan Jepri mengangkat tubuhnya ke atas meja, memandangnya dengan pasif saat Jepri menyingkap kaosnya hingga dadanya. Dewi mengangkat kakinya bertumpu pada tepian meja, mempertontonkan celana dalam putihnya.

Vaginanya berdenyut tak terkontrol, menantikan apa yang akan terjadi berikutnya. Jepri berlutut di hadapannya, dia dapat mencium aroma yang kuat dari lembah surganya saat hidungnya bergerak mendekat.

Perlahan diciumnya vagina Dewi yang masih tertutupi kain itu, Dewi mendesah, kenikmatan mengaliri darahnya. Untuk pertama kalinya, Dewi merasa gembira saat Yadi berada lama di dalam kamar mandi!

Dengan tak sabar, tangannya menuju ke pangkal pahanya. Jepri hanya menatapnya saat tangan Dewi menarik celana dalamnya sendiri ke samping, memperlihatkan rambut kemaluannya, dan kemudian bibir vaginanya yang kemerahan.

Dewi menatap pria yang berlutut di antara pahanya, api gairah tampak berkobar dalam matanya, menahan celana dalamnya ke samping untuknya. Jepri menatap matanya seiring bibirnya mulai mencium bibir vaginanya. Membuat lebih banyak desiran kenikmatan mengguyur tubuhnya dan dia mendesah melampiaskan kenikmatan yang dirasakannya.

Lidah Jepri mulai menjilat dari bagian bawah bibir vagina Dewi sampai ke bagian atasnya, mendorong kelentitnya dengan ujung lidahnya saat dia menemukannya. Diselipkannya lidahnya masuk ke dalam lubang vaginanya, mersakan bagaimana rasanya cairan gairah Dewi.

Dihisapnya bibir vagina itu ke dalam mulutnya dan dia mulai menggerakkan lidahnya naik turun di sana, membuat Dewi semakin basah.

Desahannya terdengar, menggoyangkan pinggulnya di wajah Jepri. Jepri melepaskan bibirnya, lidahnya bergerak ke kelentitnya. Dirangsangnya tonjolan daging sensitif itu menggunakan lidahnya dalam gerakan memutar.

Dewi menaruh kakinya pada bahu Jepri, duduknya jadi tidak tenang. Tiba-tiba, Jepri menghisap kelentitnya ke dalam mulutnya, menggigitnya diantara bibirnya.

Dewi memekik agak keras saat serasa ada aliran listrik yang menyentak tubuhnya. Lidah Jepri bergerak berulang-ulang pada kelentit Dewi yang terjepit diantara bibirnya, tahu bahwa titik puncak Dewi sudah dekat. Dilepaskannya kelentit itu dari mulutnya dan tangannya menggantikan mengerjai kelentit Dewi dengan cepat.

“Oh Tuhan… ” bisiknya mendesah, merasakan orgasmenya mendekat. Jari Jepri bergerak tanpa ampun, pinggul Dewi terangkat karenanya. Dewi menggigit bibirnya berusaha agar suara jeritannya tak terdengar sampai kepada suaminya yang berada di kamar mandi saat orgasmenya datang dengan hebatnya. Dadanya sesak, nafasnya terhenti beberapa saat, dinding-dinding vaginanya merapat.
Kedua kakinya terpentang lebar di belakang kepala Jepri . Dewi mendesah hebat, akhirnya nafasnya kembali mengisi paru-parunya mengiringi terlepasnya orgasmenya.

Jepri berdiri dan langsung mengeluarkan penisnya. Dewi memandang dengan lapar pada batang penis dalam genggaman tangan Jepri . Sebelah tangan Dewi masih memegangi celana dalamnya ke samping saat tangannya yang satunya lagi meraih batang penis Jepri. Tangan kecil itu menggenggamnya saat Jepri maju mendekat.

Dengan cepat Dewi menggesek-gesekkannya pada bibir vaginanya yang basah, berhenti hanya saat itu sudah tepat berada di depan lubang masuknya. Mereka berdua mendengarkan dengan seksama suara dari kamar mandi di lantai atas yang masih terdengar.

Jepri melihat ke bawah pada kepala penisnya yang menekan bibir vagina Dewi.

Jepri mendorong ke depan dan menyaksikan bibir itu membuka untuknya, mengijinkannya untuk masuk. Desahan Dewi segera terdengar saat dia mersa terisi. Jepri terus mendorong, vagina Dewi terus menghisapnya sampai akhirnya, Jepri berada di dalamya dalam satu dorongan saja.

Dewi sangat panas dan mencengkeramnya, dan Jepri membiarkan penisnya terkubur di dalam sana untuk beberapa saat, meresapi perasaan yang datang padanya. Tangan Dewi masih menahan celana dalamnya ke samping, tangan yang satunya meraih kepala Jepri mendekat padanya.

Lidahnya mencari pasangannya dalam lumatan bibir yang rapat. Dengan pelan Jepri menarik penisnya. Dia mendorongnya masuk kemabali, keras, dan Dewi mengerang dalam mulutnya seketika. Tubuh mereka saling merapat, kaki Dewi terjuntai terayun dibelakang tubuh Jepri dalam tiap hentakan.

Yadi yang masih berada di kamar mandi tak mengira di lantai bawah penis sahabatnya sedang terkubur dalam vagina istrinya.

Sementara itu Dewi, sedang berada di ambang orgasmenya yang lain. Penis pria ini menyentuhnya dengan begitu berbeda! Terasa sangat nikmat saat keluar masuk dalam tubuhnya seperti itu! Dia orgasme, melenguh, melepaskan ciumannya.

Jepri mundur sedikit dan melihat batang penisnya keluar masuk dalam lubang vaginanya yang kemerahan, tangannya yang kecil menahan celana dalamnya jauh-jauh ke samping yang membuat Jepri heran karena kain itu tak robek. Dia mulai menyutubuhinya dengan keras, menyadari kalau mungkin saja dia tak mempunyai banyak waktu lagi.

Jika Yadi masuk ke sudut ruangan itu, dia akan melihat ujung kaki istrinya yang terayun dibelakang pantat Jepri. Celana jeans Jepri merosot hingga mata kakinya, celana dalamnya berada di lututnya, dan pantatnya mengayun dengan kecepatan penuh diantara paha Dewi yang terbuka lebar. Yadi mungkin mendengar suara erangan kenikmatan istrinya.

Jepri terus mengocok, dia dapat merasakan kantung buah zakarnya mengencang dan dia tahu itu tak lama lagi. Dia menggeram, memberinya beberapa kocokan lagi sebelum dilesakkannya batang penisnya ke dalam vagina wanita bersuami itu dan menahannya di dalam sana.

Dia menggeram hebat, penisnya menyemburkan spermanya yang panas di dalam sana. Begitu banyak sperma yang tertumpah di dalam vagina Dewi.

Erangan keduanya terdengar saling bersahutan untuk beberapa saat hingga akhirnya mereka tersadar kalau suara dari dalam kamar mandi sudah berhenti, dan tak menyadari sudah berapa lama itu tak terdengar.

Bibir Jepri mengunci bibirnya dan mereka saling melumat untuk beberapa waktu seiring kejantanan Jepri yang melembut di dalam tubuhnya. Kemudian mereka saling merenggang dan Jepri mengeluarkan penisnya yang setengah ereksi itu dari vagina Dewi. Dengan cekatan dia mengenakan pakaiannya kembali.

Dewi membiarkan celana dalamnya seperti begitu. Dia merasa celananya menjadi semakin basah saat ada sperma Jepri yang menetes keluar dari vaginanya saat dia berdiri.

Cukup dulu sampai disini tentang Cerita Dewasa Selingkuh Dengan Teman Suamiku yang sudah admin rangkum dan bagikan untuk para pecinta cerita dewasa. Sekian dan terima kasih banyak sudah membaca artikel diatas, jika kamu suka silahkan di share dan bagikan ke teman-teman kamu.

Cerita Seks, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Panas, Cerita Sels ABG, Cerita Bokep, Cerita Sedarah, Cerita Tante, Cerita Seks Selingkuh, Cerita Seks STW, Cerita Seks Pasutri, Cerita Seks Janda

 Agen QQ

5 komentar:

  1. BANDAR TOGEL 100 % BAYAR KEMENANGAN BERAPAPUN DI BAYAR
    MENYEDIAKAN BANYAK GAME DALAM 1 ID , WD BERAPAPUN TETAPI DI BAYAR DOA TOGEL
    BANYAK BONUS YANG DI SEDIAKAN
    CASINO , TOGEL , SLOT GAME , BOLA , SAMBUNG AYAM
    * BONUS DEPOSIT 200%
    * BONUS TOGEL 2%
    * BONUS NEXT DEPOSIT 5%
    * BONUS TURNOVER
    * BONUS REFERRAL
    * BONUS CASHBACK
    * BONUS ULANG TAHUN
    YUK CEPAT BERGABUNG
    Info lbh lanjut,Hub kami:
    DOATOGEL
    Min depo:25rb
    Min WD:50rb
    Info lbh lanjut,Hub kami:
    WA:+855882140429
    bit.ly/30Oac2T

    BalasHapus
  2. Kumpulan Film & Bokep terbaru 2020 ( SIKONTIL.XYZ )
    Hanya di >> SIKONTIL.XYZ
    By SiKontiL^^


    FILM INDOXXI


    BOKEP INDO


    BOKEP BARAT


    BOKEP JEPANG


    BOKEP KOREA

    BalasHapus
  3. LIGASUPER88 Pusat Games Taruhan Online TerBaik Dan Terpercaya !!!!!

    Promo Spesial :
    » New Member Sportsbook 30%
    » New Member Live Casino 30%
    » New Member Slot Online 50%
    » Cashback Sportsbook 10%
    » Rollingan Live Casino 1%
    » Rollingan Slot Online 1%

    Permainan Tersedia :
    » Sbobet Sportsbook
    » Sbobet Casino
    » Sbobet Toto Draw
    » Ibcbet/Maxbet
    » Sabung Ayam
    » Tembak Ikan
    » Slot Pragmatic Play
    » Slot Habanero
    » Slot Spadegaming
    » Slot Joker
    » Slot Microgaming
    » Slot Toptrend
    » WM Casino
    » Sexy Bacccarat
    » Ebet Casino

    Support Bank Ligasuper88 :
    BCA >MANDIRI >DANA >BNI >BRI > GO PAY > OVO > PANIN > ATM BERSAMA

    Daftar & Jutawan Sekarang Juga !
    Hubungi Kontak Kami Dibawah ini (Online 24 Jam Setiap Hari) :

    » Whatsaap 1 : +85561375501
    » Whatsaap 2 : 081315849567
    » Line : Ligasuper88
    » Link : www.ligasuper88.com

    BalasHapus
  4. GAMES POKER PKV
    PKV GAMES POKER
    POKER PKV GAMES

    Situs 9 bandar permainan judi kartu online terlengkap terdapat di situs PKVGAMES. Adapun permainannya seperti poker, aduq, bandarq, bandar poker, capsa susun, bandar66, bandar sakong dan permainan terbaru perang baccarat. Semua dimainkan secara fair play 100% oleh member, dijamin tidak terdapat sistem robot didalam situs kami. Semua permainan mempunyai win rate yang tinggi, sehingga kamu bisa dengan gampang untuk menang. Bandarq menjadi permainan terfavorit atau terpopuler di situs PKV GAMES

    BalasHapus